Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 3,19% ke Rp 4.210 pada 2 Januari 2025. Sebanyak 181,36 juta saham BRI ditransaksikan dengan nilai Rp 754,62 miliar.

Saham BBRI bangkit setelah sebelumnya selalu ditutup di zona merah pada 24, 27, dan 30 Desember 2024. Pada 2 Januari 2025, saham BRI diborong. Broker CLSA Sekuritas Indonesia mencatat net buy saham BBRI Rp 214,6 miliar. Asing juga mencatatkan net buy saham BRI Rp 76,9 miliar dengan nilai transaksi beli total Rp 414 miliar.

BBRI akan menebar dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp 20,4 triliun atau Rp 135/saham, yang akan dibayarkan pada 15 Januari 2025. Value investor Rivan Kurniawan menilai secara fundamental BRI bagus. Menurutnya, harga saham BRI yang sempat turun justru menarik karena valuasinya lebih menarik dibandingkan saat harga saham BRI di Rp 6.000-an.

“Di harga Rp 4.200 hingga Rp 4.300, PE rasio BRI hanya di kisaran 10,5 kali, lebih rendah dari rata-rata PE historikal di kisaran 15 kali. PBV BRI 1,99 kali di bawah rata-rata PBV 2,8 kali,” ungkapnya.

“Jika harga saham BRI kembali ke PE 15 atau PBV 2,8 kali, harga wajar BRI ada di kisaran Rp 6.000. Menurut saya, ini cukup good deal,” pungkasnya.

,