Jakarta, BFI – Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melonjak 4,28% ke Rp 2.680 pada akhir sesi I perdagangan 8 Januari 2025. Sebanyak 66,86 juta saham ditransaksikan dengan nilai Rp 177,83 miliar.

Saham TLKM menguat setelah dua hari sebelumnya turun masing-masing -2,18% dan -4,46%. Dalam satu tahun terakhir, saham TLKM masih turun 31,11%.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham TLKM dengan target harga Rp 4.250. Strategi FMC (fixed mobile convergence) Telkom diyakini mendorong pertumbuhan kinerja perseroan.

Strategi FMC menggabungkan jaringan fixed broadband dan internet mobile. Potensi cross-selling kuat didukung sistem penagihan tunggal pada kuartal IV-2024 atau kuartal I-2025.

Telkomsel, anak usaha Telkom, meluncurkan inisiatif produk untuk memperluas pasar. Beberapa katalisator menunjukkan potensi pemulihan pada kuartal IV-2024, seperti stabilisasi belanja konsumen, kenaikan harga paket layanan, dan musim kuat (pemilu, hari libur, Lebaran 2025).

BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan pendapatan 2% qoq untuk Telkomsel pada kuartal IV-2024. Pada kuartal III-2024, pendapatan Telkom turun 2,7% qoq, dan margin EBITDA inti kontraksi 140 bps menjadi 50,6%.

Telkom mempertahankan kepemilikan aset fiber, dengan InfraCo siap dimonetisasi pada 2025-2026. Margin EBITDA minimal diperkirakan tetap 51%, dengan neraca tanpa leverage.

,
,

Tinggalkan komentar