Jakarta, BFI – Saham PT ABM Investama Tbk (ABMM), portofolio Lo Kheng Hong, turun 2,83% pada 8 Januari 2025. Sebanyak 1,7 juta saham ditransaksikan dengan nilai Rp 5,88 miliar. Broker Semesta Indovest membukukan net sell ABMM Rp 1,1 miliar.

Saham ABMM juga turun 1,40% pada 7 Januari 2025. Dalam tiga bulan terakhir, saham ABMM jatuh 17,55%.

Valuasi saham ABM Investama semakin murah dengan rasio price to book value (PBV) 0,76 kali dan price earning ratio (PER) 4,18 kali (annualized). Nilai kapitalisasi pasar ABMM Rp 9,4 triliun. Laba per saham ABMM mencapai Rp 821,02 (annualized).

ABM Investama membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 111,94 juta atau sekitar Rp 1,69 triliun sepanjang 9 bulan 2024, turun dari US$ 225,77 juta pada periode yang sama tahun 2023.

Pada kuartal III-2024, laba bersih ABMM hanya Rp 199 miliar, lebih kecil dibandingkan kuartal II-2024 yang berjumlah Rp 693 miliar.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 18 Desember 2024, Lo Kheng Hong menggenggam 149.646.700 (5,44%) saham ABM Investama.

,
,