Jakarta, BFI – Kabupaten Bekasi menjadi kawasan dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat. Ini menjadi berkah bagi PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Pra penjualan perseroan mencapai Rp1,05 triliun pada Januari-September 2024.

Hingga kuartal III-2024, realisasi investasi di Kabupaten Bekasi mencapai Rp 54 triliun. Ini melampaui target pemerintah setempat sebesar Rp 50 triliun untuk 2024.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi, Suhup, menyatakan pencapaian ini menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai kawasan dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat. Investasi berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 39,36 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp 14,77 triliun.

“Beberapa sektor utama yang menarik investor meliputi perumahan, kawasan industri, perkantoran, jasa, industri logam, mesin dan elektronik, serta industri kendaraan bermotor dan alat transportasi, termasuk pergudangan dan telekomunikasi,” jelasnya dalam keterangan pers, Kamis (9/1/2025).

Suhup menambahkan, tingginya nilai investasi ini berkontribusi positif terhadap perkembangan industri di Kabupaten Bekasi, termasuk penyerapan tenaga kerja. Sepanjang tahun 2024, hingga kuartal ketiga, penyerapan tenaga kerja mencapai 24.405 orang.

Presiden Direktur Lippo Cikarang (LPCK), Gita Irmasari, menyampaikan bahwa pada periode Januari-September 2024, Lippo Cikarang mencatat pra penjualan sebesar Rp 1,05 triliun. Dari angka tersebut, 64% berasal dari produk residensial, 27% dari produk komersial, dan 9% dari produk industri.

Menanggapi tingginya permintaan ruko/komersial, LPCK memperkenalkan The Hive @ Neo Patio dengan harga mulai Rp1,31 miliar.

Gita menegaskan, LPCK berkomitmen memperluas penawaran dan berinovasi bagi pembeli rumah pertama melalui produk rumah tapak baru yang terjangkau di Lippo Cikarang Cosmopolis. “Kami optimistis dapat mencapai target pra penjualan tahun 2024 dengan mempertahankan momentum penjualan yang kuat,” tutupnya.