Jakarta, BFI – PT Hero Global Investment Tbk (HGII) mencatatkan sahamnya di BEI mulai 9 Januari 2025. HGII mencatatkan 6,5 miliar saham.

Sebelumnya, perusahaan energi baru terbarukan ini menggelar IPO sebanyak 1,3 miliar (20%) saham dengan masa penawaran umum pada 3-7 Januari 2025. Harga IPO ditetapkan Rp 200 per saham, sehingga total penawaran umum Rp 260 miliar.

Saham HGII dicatatkan di papan pengembangan BEI, menjadi perusahaan ke-5 yang tercatat di BEI pada tahun 2025.

HGII bergerak di sektor Infrastruktur dengan sub industri utilitas listrik. Harga penawaran saham HGII adalah Rp 200 per saham, sehingga kapitalisasi pasarnya Rp 1,3 triliun.

Berdasarkan data BEI, jumlah saham IPO HGII yang dipesan mencapai 11.161.054.300 saham, terjadi kelebihan permintaan sebesar 8,59 kali. Jumlah pemegang saham melalui IPO mencapai 63.380 investor.

Pemegang saham Hero Global Investment sebelum IPO terdiri dari Rudy Chandra 34%, Robert Njo 33%, dan Hendrianto Thamrin 33%, yang juga merupakan pengendali perseroan.

Sejalan dengan IPO, HGII mengumumkan kemitraan strategis dengan Shikoku Electric Power Company Inc (Yonden) dari Jepang. Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto, berharap kemitraan ini meningkatkan pembangkit energi baru terbarukan di Indonesia, seiring keahlian Yonden dengan portofolio lebih dari 1.000 MW.

Yonden melalui anak perusahaannya, SEP International Netherlands BV (SEPI), menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan pemegang saham pengendali HGII pada 8 November 2024.

SEPI akan menjadi salah satu pemegang saham HGII melalui transaksi jual beli sebagian saham milik pemegang saham pengendali, paling lambat satu bulan setelah HGII melantai di BEI.

“Setelah transaksi itu, pemegang saham pengendali tetap memiliki mayoritas 55% dan SEPI 25%,” ujar Robin.

Robin menjelaskan, struktur kepemilikan saham ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk mengembangkan HGII di sektor energi terbarukan di Indonesia.

“Kolaborasi dengan Yonden memberikan peluang besar bagi HGII mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Sejalan dengan tujuan nasional mencapai net zero emission pada 2060, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan,” ujar Robin.

Robin menjelaskan, rencana ekspansi HGII dalam mengembangkan energi terbarukan meliputi PLTA, PLTM, PLTS, PLTBg, dan PLTBm dengan target kapasitas hingga 100 MW pada 2031.

Dukungan teknis dan pengalaman Yonden dalam pengembangan dan pembangunan proyek serta O&M akan memperkuat kemampuan HGII dalam pengelolaan pembangkit listrik secara optimal dan berkelanjutan.

“Bersama Yonden, HGII optimis memberikan kontribusi signifikan bagi industri energi terbarukan di Indonesia,” ujar Robin.

,
,