Jakarta, BFI – Direktur Utama PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) Ari Sudarsono optimistis program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu mendongkrak penjualan hingga empat kali lipat tahun ini. Produk tepung roti atau tepung panir menjadi bahan baku makanan.
“Proyeksi kami akan meningkat hingga empat kali lipat. Ini karena produk breadcrumbs masuk dalam menu makan bergizi gratis,” ungkap Ari dalam keterangan pers, Kamis (9/1/2025).
Ari menjelaskan, produk tepung roti atau tepung panir akan terdongkrak karena menjadi bahan baku untuk nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya. “Perseroan berharap dalam 5 tahun mendatang dapat menjadi produsen tepung panir terbesar ketiga di Indonesia,” tambahnya.
Saham produsen tepung panir Raja Roti Cemerlang (BRRC) mencatatkan kelebihan permintaan hingga 72 kali pada pooling allotment. Ini menunjukkan antusiasme pasar atas penawaran umum perdana saham BRRC yang resmi listing pada Kamis (9/1/2025) dengan melepas 291,5 juta lembar saham atau 30,01% dari modal yang ditempatkan.
Total dana yang diperoleh dari IPO ini sebesar Rp61,21 miliar dari harga IPO di Rp210 per lembar saham.
Ari menjelaskan, penguatan posisi perusahaan melalui IPO adalah langkah strategis. “Seluruh perolehan dana akan kami gunakan untuk modal kerja. Dan kami akan fokus pada peningkatan penjualan dan perluasan jaringan pabrik,” ujarnya.
Setelah IPO, perusahaan memperluas kapasitas produksi dan distribusi melalui penambahan pabrik di Medan dan Makassar, yang akan mulai beroperasi di semester I 2025. “Produk kami dipercaya oleh para pelanggan FMCG besar karena kualitas maupun konsistensi mutu perseroan,” tambahnya.
Penjamin pelaksana emisi efek adalah NH Korindo Sekuritas. Bersamaan dengan pencatatan saham perdana, BRRC juga akan menerbitkan 145,75 juta waran seri I secara gratis bagi pemegang saham baru, dengan setiap dua saham baru berhak mendapatkan satu waran.
Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk menebus satu saham perseroan dengan harga Rp 210, yang jika sepenuhnya dilaksanakan, dapat menambah dana hingga Rp 30,6 miliar. Seluruh dana hasil IPO dan pelaksanaan waran akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
“Perseroan berterima kasih pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otorita Jasa Keuangan (OJK) yang telah memberikan kesempatan perusahaan menengah untuk mendapatkan akses pendanaan publik lewat IPO dan harapan kami banyak pengusaha lain juga turut mendapatkan kesempatan ini ke depannya,” tandas Ari.
