Jakarta, BFI – Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) karena kenaikan harga yang tidak biasa.

Keputusan ini untuk melindungi investor pasar modal, menurut keterangan resmi bursa. Pengumuman UMA atas saham RATU tidak menunjukkan adanya pelanggaran regulasi pasar modal.

RATU melantai di bursa pada Rabu (8/1) pekan lalu, setelah menghimpun dana Rp624 miliar dari IPO. Saham anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) ini ditawarkan dengan harga Rp1.150 per lembar.

Saat ini, harga saham RATU melonjak lebih dari 200% ke level Rp4.330 per lembar hingga perdagangan Rabu (15/1). Saham RATU juga menembus batas Auto Reject Atas (ARA) selama 5 hari berturut-turut.

“Bursa mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ungkap Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangan resminya hari ini.

Menurut data IDN Financials, lonjakan harga saham membuat Price to Earning (P/E) Ratio RATU menembus level 34,06. Posisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata P/E Ratio emiten di sektor Energi (10,43) dan industri Minyak dan Gas (9,36).

Saham dengan P/E Ratio lebih tinggi dari rata-rata sektor dan industri sering disebut sebagai saham overvalued atau terlalu mahal.

,
,