Jakarta, BFI – Penggabungan usaha antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membawa sentimen negatif bagi pasar. Aksi korporasi ini diperkirakan akan menekan kinerja keuangan EXCL. Pada sembilan bulan pertama 2024, EXCL membukukan pendapatan Rp25,36 triliun dan laba bersih Rp1,32 triliun. Sementara itu, FREN masih mengalami kerugian sejak kuartal empat 2022.

Menurut laporan PT Ina Sekuritas Indonesia, tekanan ini akan berdampak pada kinerja perusahaan menara telekomunikasi. “Kekhawatiran terkait renegosiasi tarif sewa dan pembaruan kontrak yang tidak terealisasi memperburuk prospek negatif bagi perusahaan menara,” ungkap Ina Sekuritas.

Namun, sejumlah emiten menara telekomunikasi seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) masih dinilai menarik. Kedua emiten ini memiliki fundamental stabil dan prospek pertumbuhan yang baik.

TOWR telah mengakuisisi saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada 2024. Akuisisi ini diyakini mampu mendorong kinerja laba bersih perseroan1. Sementara itu, MTEL telah memperluas kehadirannya di Kalimantan dengan membuka lebih dari 80 lokasi baru. MTEL juga meningkatkan jangkauan layanannya melalui produk Starlink dan HAPs, yang berpotensi meningkatkan jumlah pelanggan hingga 10%.

, ,
, ,