Jakarta, BFI – PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), bagian dari grup Salim, mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Mega Akses Persada (MAP), memperoleh pembiayaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
“MAP menandatangani perjanjian pembiayaan dengan Bank Mandiri dan BSI pada 20 Januari 2025. Total limit pembiayaan terdiri dari Tranche A sebesar Rp2,75 triliun, Tranche B sebesar Rp1,5 triliun, dan Tranche C sebesar Rp1,65 triliun,” kata Kiki Yanto Gunawan, Corporate Secretary DNET.
Tranche A digunakan untuk refinancing peralatan jaringan fiber optic. Tranche B untuk belanja modal tahun 2025-2026, dan Tranche C untuk belanja modal tahun 2026-2027.
Pembiayaan ini bersifat non-revolving dengan jangka waktu maksimal 13 tahun sejak perjanjian, termasuk periode ketersediaan dana. Suku bunga tetap 7,50% per tahun.
“Perjanjian pembiayaan ini tidak berdampak material pada kondisi keuangan induk perusahaan, kecuali kewajiban pembayaran bunga dan pokok secara berkala,” katanya.
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk sebelumnya dikenal sebagai PT Dyviacom Intrabumi, didirikan pada 16 November 1995 sebagai penyedia layanan internet dengan merek dagang ‘DNET’.
Pada tahun 2013, Salim Group melakukan penyertaan modal pada perusahaan ini, yang kemudian digunakan untuk berinvestasi di Indomaret, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Sari Roti), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC).
