Jakarta, BFI – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) akan menerbitkan saham rights issue senilai Rp3,2 triliun.
Ini adalah syarat dalam perjanjian jual beli saham antara pemegang saham pengendali NINE dan calon pemilik baru, Poh Group Pte Ltd.
Poh Group akan mengakuisisi 70 persen saham NINE.
NINE diwajibkan menggelar rights issue dalam dua tahap.
Tahap pertama menargetkan dana Rp80 miliar, tahap kedua menargetkan USD200 juta atau Rp3,2 triliun.
“Perseroan akan mengakuisisi saham mayoritas Poh Resources Pte Ltd,” kata Direktur Utama Techno9, Nuzwan Gufron.
Pemegang saham mayoritas NINE, Noprian Fadli, telah meneken perjanjian jual beli saham dengan Poh Group pada 23 Januari 2025.
Poh Group akan mengakuisisi 70 persen saham NINE di harga Rp19 per saham, total transaksi sekitar Rp28 miliar.
70 persen saham itu berasal dari saham Noprian 12 persen, Heddy Kandou 51,95 persen, dan pemegang saham minoritas lainnya.
Perjanjian ini memerlukan pelaksanaan rights issue untuk akuisisi Poh Resources.
Nuzwan menilai akuisisi NINE oleh Poh Group tidak berdampak material pada kelangsungan usaha dan keuangan perseroan.
Namun, dia berharap perubahan pengendalian ini akan memberikan nilai tambah kepada Techno9.
Techno9 Indonesia Tbk (NINE) telah dikenakan suspensi oleh BEI sejak 10 Januari 2025.
Suspensi belum dibuka hingga ada pengumuman dari bursa.
Sebelum suspensi, saham NINE ada di Rp204 pada akhir perdagangan 9 Januari 2025. Dalam tiga bulan terakhir, saham ini naik 2.166,67% dari Rp9.
Telah diteken jual beli saham bersyarat (CSPA) untuk akuisisi 1.509.900.000 (70%) saham Techno9 Indonesia (NINE) oleh Poh Group Pte Ltd pada 23 Januari 2025. Akuisisi dilakukan di harga Rp19/saham atau total Rp28,68 miliar.
