JAKARTA, 22 Desember 2025 – Saham emiten properti PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) harus rela menutup perdagangan awal pekan ini di zona merah. Meski diselimuti sentimen positif masuknya keluarga Djojohadikusumo sebagai pemegang saham strategis, tekanan jual jangka pendek tampak lebih mendominasi pasar.

Pada penutupan perdagangan Senin (22/12/2025), saham TRIN terkoreksi 4,79% ke level Rp795 per saham. Saham ini sempat dibuka menguat di level Rp840 dan menyentuh level tertinggi harian di Rp845, namun gagal mempertahankan momentum hingga akhirnya tertekan ke level terendah Rp740 sebelum sedikit rebound jelang penutupan.

Aksi Profit Taking Pasca-Reli Para analis menilai penurunan hari ini wajar terjadi mengingat volatilitas tinggi yang dialami TRIN sepanjang Desember. Sejak awal bulan, saham ini memang bergerak sangat aktif, bahkan sempat masuk papan pemantauan khusus Full Call Auction (FCA) akibat lonjakan harga yang signifikan.

“Pasar sedang merespons berita pengalihan saham pengendali dengan mixed. Di satu sisi, masuknya Rahayu Saraswati (putri Hashim Djojohadikusumo) memberikan kepastian backing yang kuat. Namun di sisi lain, trader jangka pendek memanfaatkan berita ini untuk sell on news setelah harga naik tinggi pekan lalu,” ujar salah satu pengamat pasar modal.

Volume perdagangan tercatat cukup ramai mencapai 30,1 juta lembar saham, menandakan pertarungan sengit antara seller dan buyer di area harga Rp750-Rp800.

Transformasi Besar Menuju 2026 Meski harga saham sedang terkoreksi, fundamental dan prospek bisnis TRIN justru sedang dalam fase transformasi besar. Dalam keterbukaan informasi terbarunya, manajemen TRIN menegaskan strategi diversifikasi bisnis yang ambisius mulai Kuartal I-2026.

Perseroan tidak lagi hanya mengandalkan penjualan properti residensial, namun berekspansi ke sektor dengan recurring income tinggi, yakni:

  1. Logistic Park & Data Center: Mengantisipasi booming ekonomi digital.
  2. Ultra-Luxury Hospitality: Mengembangkan kawasan wisata berbasis green development.

“Langkah ini adalah upaya perseroan untuk tidak lagi bergantung pada siklus properti semata, melainkan membangun fondasi pendapatan berulang yang stabil,” tulis manajemen dalam rilis resminya.

Outlook Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek. Level Rp740 akan menjadi support krusial yang perlu dipertahankan. Jika mampu bertahan di atas level ini, TRIN berpotensi kembali menguji resisten psikologis di Rp850-Rp900 menjelang window dressing akhir tahun.


Ringkasan Perdagangan TRIN (22/12/2025):

  • Harga Penutupan: Rp795 (-4,79%)
  • Rentang Harian: Rp740 – Rp845
  • IHSG: 8.645,84 (+0,42%)
  • Sentimen: Konsolidasi pasca masuknya investor strategis & rencana ekspansi 2026.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

,

Tinggalkan komentar